Lebih Baik Dijajah Inggris Daripada Belanda ?



 


Kabar Tobo Kito – Cukup sering terdengar ada masyarakat Bengkulu yang berpendapat lebih baik dijajah Inggris daripada Belanda. Dengan alasan, bila dijajah Inggris, kondisi Bengkulu mungkin akan maju seperti Malaysia dan Singapura. Tokoh Pejuang Provinsi Bengkulu H. Syarif Syafri menyatakan sangat tidak sependapat dengan pendapat tersebut.
Menurutnya, masyarakat yang berpendapat seperti itu adalah masyarakat yang tak mengetahui penderitaan dijajah bangsa lain. “Saya kira pendapat itu salah dan sangat tidak pantas untuk dipertahankan. Tidak ada yang enak dijajah itu. Makanya, rakyat Indonesia rela mengorbankan harta dan nyawa untuk merebutkan kemerdekaan,” ujar Syarif dilansir Rakyat Bengkulu dalam “Dulu Kemerdekaan, Kini Kekuasaan dan Uang”, Selasa (14/8/2012, halaman 13).
Syarif juga mengungkapkan, bendera merah putih pertama kali berkibar di Bengkulu pada 18 Agustus 1945. Pengibaran bendera merah putih dilakukan salah satu pegawai kantor pos yang sudah berdiri sejak masa penjajahan Belanda, yang berlokasi di kawasan Kampung.
“Saya lupa namanya. Dia mengibarkan bendera setelah mendapatkan telegrap dari Jakarta. Waktu itu tentara Jepang masih ada di Bengkulu, tetapi mereka tidak berani untuk menurunkan bendera merah putih yang telah berkibar itu,” kata Syarif.
Di bagian lain, Syarif menilai, telah terjadi pergeseran arah perjuangan yang dilakukan pemimpin di Indonesia baik di tingkat nasional dan lokal. Bila dulu para pemimpin berjuang merebutkan kemerdekaan untuk seluruh rakyat Indonesia, kini pemimpin berjuang merebutkan kekuasaan dan uang untuk kepentingan pribadi dan golongan. “Sudah hampir tidak punya idealisme, dedikasi, integritas,” kata Syarif.
Akibatnya, tambah Syarif, salah satu cita-cita kemerdekaan, yakni menciptakan keadilan sosial, belum bisa dicapai. Sebaliknya, ketidakadilan sosial terlihat semakin menjadi yang kemudian sering memicu peristiwa bentrok fisik antara rakyat dan rakyat, serta rakyat dan aparat negara.
“Untuk mencapai cita-cita tersebut, kita butuh pemimpin yang punya idealisme, dedikasi dan integritas yang tinggi Tanpa pemimpin seperti itu, mungkin cita-cita menciptakan keadilan sosial tersebut tetap belum akan bisa dicapai untuk beberapa waktu kedepan,” kata Syarif. (**)

1 komentar: