BAB 1
Penghianatan
Malam gelap tanggal 29 desember 2012 . misi penyerbuan bandar narkoba di dekat perbatasan antara kalimantan dan negara Malaysia. Satria bersama 1 batalion rahasia detasemen 3 angkatan udara jawa timur yg bermarkaskan di surabaya. Satria adalah tim khusus detasemen tiga surabaya dan bulan depan dia akan di promosikan menjadi letnan. Saat itu pukul 02 pagi sangat gelap dan dingin, komando oprasi di pegang oleh letjen Sudiro , letjen Sudiro memerintahkan mereka untuk menunggu, entah*apa yg di pikirkan oleh Ltjen Sudiro padahal tujuan dan misi mereka sudah jelas. Satria semakin penasaran setelah letjen dan dua orang bawahanya mendatangi rumah itu sendirian tanpa pengawalan tim khusus. Satria mengarahkan senapan snipernya untuk melihat jelas apa yg terjadi di perkampungan itu , setelah dia melihat selama 30 menit sartia tercengang karna letjen Sudiro menembaki satu persatu orang yg ada di dalam rumah tersebut, yg sartia liat para penghuni rumah tersebut tak memegang senjata , satria berinisyatif untuk berpencar dari klompoknya satria sembunyi-sembunyi mendekati rumah itu ,dia memutar dari belakang untuk mendengar apa yang mereka kerjakan, satria membuka sedikit jendela usang yg berada di belakang rumah yg gelap tersebut .Dia menghidupkan termal fision untuk melihat da apa di dalam rumah tersebut , satria melihat pintu yg hampir tertutup dan melihat sedikit apa yg terjadi di ruang tengah, dia hampir berteriak ,karna banyak mayat yg bersimbah darah dan mereka hanya warga sipil tak bersenjata .
“di mana mereka?”
suara letjen Sudiro , yg sedikit keras kepada orang yg terikat di kursi yg mukanya berdarah darah sehingga sulit untuk melihat .
“ apa yg kau maksut pak tua ! tak ada apa- apa di sini”
“Bugkkkkk” Letjen Sudiro menendangnya , “ ahhh jangn sok ngk tau kau, aku tanya lagi di mana kau lettakan peta tambang emas itu “ sambil mencekik
tambang emas? Satria bertanya tanya apa yg letjen Sudiro rencanakan? Buugk!!!! Tiba-tiba satria di jatuhkan dengan sekali pukul di belakang kepalanya ,
“Ahhg” Satria merintih kesakitan sambil mencoba membuka matanya, kedua tanganya di ikat ke belakang di salah satu pohon jati di hutan belakang rumah tersebut. Satria melihat lebih banyak bawahan letjen Sudiro yg memegang senjata dan mengancungkan senjatanya ke kepala Satria dia melihat letjen Sudiro sedang menelfon seseorang ,
“hmmm satria knapa kau begitu lancang?” gumam letjen Sudiro
“ apa yg kau rencanakan letnan?” jawab keras satria
;div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“ oh oh... kau tak perlu tau “ sedikit tertawa
“hina, keji, kau monster letnan “ jawab Satria “ apa yg kau perbuat terhadap warga desa itu bodoh” bentak Satria.
“he..he...he...he... aku hanya menjalankan perintah, mereka adalah orang orang tak berguna dan seharusya mereka mati” Jawab Sudiro
“gila kau merka hanya warga sipil . aku akan melaporkanmu pada atasan”Sahut satria
“itu tak kan terjadi BODOH. Kau dan rekan-rekanmu akan kubinasakan tak tersisa” Sudiro menyuruh bawahanya untuk pergi
“hancurkan mereka , pagil helikopter . ratakan desa dan seluruh detasemen tiga “ sahut Sudiro kepada bawahanya.
“tidakkkkkkkkkkk jngan lakukan itu , kubunuh kau jahanam” Teriak Satria sambil mencoba melepaskan ikatanya yg melilit tanganya.
“ diam lah satria atau nasipmu sama dengan temantemanmu”
tiba-tiba suara tembakan terdengar dari tempat batalion 3 berkumpul dan suara rintihan kesakitan yg sangat kencang. Di barengi suara tembakan helokopter dan bombardir yg terasa sampai ke tempat Sudiro
“ TIDAKKKKKKKK” sedikit tak percaya
“ .. kamu akan bertemu teman-mu skrang “ DOOOR...........
Tembakan di muntahkan oleh Letjen Sudiro mengena ke dada Satria,darah keluar dengan deras tak mungkin dia selamat dengan luka yg sangat dalam, semua terdengar sunyi terlihat begitu gelap berkunang kunang, apakah ini adalah ajalku? Gumam Satria dengan setitik harapan akan hidup, Satria adalah islam yg taat dan sempat berfikitr apakah tuhan inginkan dia untuk mati seperti ini ? Satria sadar hidup ini sekali dan tak mungkin dia ulangi , mata satria menteskan air mata dia hampir menemui ajalnya sampai sesuatu itu datang padanya . Terlihat sinar terang dari balik hutan jati dan aku dia sempat berfikir itulah jemputanya untuk pergi ke akhirat. Satria tersenyum wajahnya begitu lemah hingga sulit untuk membuka matanya , sampai cahaya itu tiba di depannya berwujud seorang perempuan cantik yg berbalut kain panjang dan ia berkata “ satria,, bangun nak tegakkan kepalamu kau adalah orang yg jujur kau adalah orang yg benar tolong tegakkan kebenaran di dunia ini hancurkan musuhmu hancurkan semua musuhmu”
“tapi aku adalah manusia biasa “ terbata bata Satria
“ tidak satria kau mempunyai hati yg kuat , dan untuk menyempurnakannya aku berikan kau kekutan , tapi ingat jika kau berpaling untuk membela kejahaatn maka kau akan mati dalam tidurmu” dia menempelkan tanganya ke dada Satria dan mengambil peluru yg bersarang di paru-parunya sekejap luka Satria menutup dan darahpun tak keluar lagi dari tubuhnya, dia menatap Satria dan memegang kepalanya, dia mengeluarkan kayu putih seperti teko air yg sangat kecil dia meminumkan cairan putih seperti air tapi tapi bukan air , stlah itu Satria tertidur.
Satria terbangun oleh suara kicauan burung yg hinggap di pohon jati, Satria membuka matanya perlahan dan dia terkejut bahwa semua itu bukan mimpi , Satria selamat tapi dia merasa ada yg aneh dengan dirinya, tubuhya terasa aneh keras bagai batu dan dia cepat seperti angin ,dia putuskan tali yg mengikat tubuhnya dengan mudah dan Dia berjalan ke dalam hutan untuk mencari tau apakah yg mendatanginya malam itu , namun dia tiba- tiba berputar arah dan berlari menuju batalion 3 , sesegera dia berlari keluar dari hutan dan dia melihat gumpalan awan hitam, dia tiba- tiba berhenti, dirinya lemas ketika Satria melihat seluruh mayat batalion 3 yg ber anggotakan 15 orang terbujur kaku , dan mereka adalah orang kepercayaan Satria, Satria berputar putar kebingunggan dia mencari adakah yg selamat di antara kumpulan runtuhan rumah , Satria kaget setelah melihat partnernya sekaligus sahabatnya yaitu Idris tergencet bongkahan runtuhan rumah. Satria memindahkan runtuhan itu dan berharap bahwa dia masih hidup.
“idris , bangun idris apa yg terjadi ?’’ sambil mencoba memindahakan runtuhan
“ satria kau masih hidup “tersenyum melihat Satria.
“Idris bertahanlah jangan mati idris, Siapa yg melakukan ini padamu “ Satria menangis melihat temanya sekarat
“ini ulah Sudiro, pak tua itu membrondong kita dengan senapan mesin dan membomi kita dengan helikopter” Satria mencoa menarik tubuh satria yg tergencet
“jangan sat .. kakiku patah tanganku hancur aku tak kuat lagi ,, tolong baringkan aku bersama yg lainya “ Satria menuruti perkataanya dan membaringakan dia bersama mayat lainya ..
“hmmmm inilah kehidupan ada yg mati ada yg hidup, satria dengarkan kata-kataku untuk terahirkalinya .. hmmm aku tak bisa melanjutkan tugasku sebagai penegak keadilan .. satria tolong gantikan aku .. jadilah manusia berguna tumpas orang-orang mencoba hancurkan Indonesia tercinta ini. Jadilah lentera yg menerangi negara ini. Tolong lah .. “ tangan idris yg hangat berubah dingin dan tak bergerak lagi . Satria yg tak terima dengan ini bertekat akan menjadi penghancur bagi kejahatan hitam di Indonesia.
Dengan sisa tenaganya dia mebaringkan teman-temanya dan menguburkanya satu persatu dia mengumpulkan kalung dari teman temanya, dan menjadkan bukti kejahatan letjen Sudiro.
Satria bertekat balas dendam dan dia akan hancurkan Sudiro dan kolega-koleganya, tapi satria tak bodoh jika ia ketahuan dalam usahanya maka keluarganya akan terancam . maka Satria menyembunyikan identitasnya dngan mengunakan topeng dengan berwrnakan mata merah dan bersenjatakan keahlianya dalam mata-mata dan dalam bidang senjata dan bahan peledak ia membeli sebuah rumah tua di Jakarta dan mencuri dari gudang senjata polisi di jakarta , dalam ushanya dia selalu mengunakan topeng dengan mata merah sebagai pengingat bagi musuhnya. 911 is coming .
0 komentar: